Pendampingan Budidaya Ikan Lele Dan Belut Untuk Lumbung Ketahanan Pangan Kelurahan Arjosari

Assistance In Cultivating Catfish And Eel For “Lumbung Ketahaan Pangan” In Arjosari Urban Village

Authors

  • Febriyani Eka Supriatin Brawijaya University
  • Maheno Sri Widodo Brawijaya University
  • Agoes Soeprijanto Brawijaya University
  • Mohamad Fadjar Brawijaya University
  • Arning Wilujeng Ekawati Brawijaya University
  • Heny Suprastyani Brawijaya University
  • Wahyu Endra Kusuma Brawijaya University
  • Muhammad Dailami Brawijaya University
  • Aulia Rahmawati Brawijaya University

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.piskarias.2023.001.02.1

Keywords:

Budidaya Belut, Budidaya Ikan Lele, Lumbung Ketahanan Pangan, catfish cultivation, eel cultivation

Abstract

Ikan lele merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Ikan ini memiliki harga yang murah sehingga benyak dimintai oleh masyarakat. Ikan lele merupakan ikan yang mudah dibudidayakan. Ikan ini memiliki ketahanan hidup yang baik sehingga dalam budidayanya dapat dilakukan oleh masyarakat pada umumnya. Budidaya ikan lele dapat dilakukan dalam skala rumah tangga, industri kecil maupun dalam skala besar. Ikan belut sawah merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang potensial untuk dikembangkan sebagai ikan budidaya di masa mendatang. Saat ini ikan belut sawah telah dimanfaatkan sebagai sumber protein. Di Indonesia belum banyak dilakukan, padahal permintaan ikan belut terus meningkat setiap tahunSelama ini kegiatan lumbung ketahanan pangan masih terbatas pada pertanian saja, sedangkan untuk menciptakan ketahanan pangan juga dibutuhkan dari sector perikanan budidaya. Lumbung ketahanan pangan telah memiliki 2 kolam terpal untuk budidaya lele namun belakangan ini terdapat kerusakan pada kolam tersebut sehingga kegiatan budidaya lele harus terhenti karena biaya perbaikan yang cukup mahal. Oleh karena itu, melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memberikan bantuan berupa kolam terpal, benih lele dan belut beserta pakannya serta memberikan pelatihan budidaya lele dan belut.

 

Catfish is one of the fishery commodities that is popular with Indonesian people. This fish has a cheap price so it is often requested by the public. Catfish is a fish that is easy to cultivate. This fish has good survival so that its cultivation can be carried out by the general public. Catfish cultivation can be done on a household scale, small industry or large scale. Rice eels are a type of freshwater fish that have the potential to be developed as farmed fish in the future. Currently, rice eel fish has been used as a source of protein. Not much has been done in Indonesia, even though the demand for eels continues to increase every year. So far, Lumbung ketahanan pangan activities are still limited to agriculture, whereas to create food security, the aquaculture sector is also needed. The Lumbung ketahanan pangan already has 2 tarpaulin ponds for cultivating catfish, but recently there was damage to the ponds so that catfish cultivation activities had to be stopped because the repair costs were quite expensive. Therefore, through this community service activity, the Aquaculture Study Program, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Brawijaya University, was trying to solve this problem by providing assistance in the form of tarpaulin ponds, catfish and eel seeds and their feed, as well as training in catfish and eel cultivation..

Downloads

Published

2023-12-30